Sunday, April 2, 2017

Quiz Pendekatan Inkuiri

Inkuiri Ilmiah dan Pembelajaran di Kelas


Penyelidikan ilmiah mengacu pada berbagai cara dimana para ilmuwan mempelajari alam dan mengajukan penjelasan berdasarkan bukti yang berasal dari pekerjaan mereka. Inkuiri juga mengacu pada kegiatan siswa dimana mereka mengembangkan pengetahuan dan pemahaman tentang gagasan ilmiahnya sebaik pemahaman bagaimana seorang ilmuwan mempelajari alam. National Science Education Standars, p.23.


Seperti yang ditunjukkan oleh National Standar Pendidikan Sains (Nasional Research Council, 1996), siswa yang menggunakan inkuiri untuk belajar sains terlibat dalam banyak kegiatan yang sama dan proses berpikir seperti ilmuwan yang sedang mencari tahu untuk memperluas pengetahuannya tentang manusia dan alam. Namun kegiatan dan proses berpikir yang digunakan oleh para ilmuwan tidak selalu akrab bagi guru untuk memperkenalkan pendekatan inkuri dalam kelas. Dengan memperlihatkan proses inkuiri ilmiah di ruang kelas, melalui contoh dan diskusi, hal itu dapat menunjukkan bagaimana siswa dan guru dapat menggunakan inkuiri untuk belajar tentang sains, dan belajar konten sains.

Cara yang tepat untuk memulai penelitian adalah dengan membandingkan metode dan proses berpikir dari praktik seorang ilmuwan pada kegiatan pembelajaran ilmiah berbasis inkuiri. 

Salah satu cara terbaik untuk memahami inkuiri ilmiah dalam kelas adalah melalui kunjungan ke kelas dimana inkuiri ilmiah dipraktikkan. Disini kita dapat mengamati apa saja yang dilakukan oleh siswa dan guru sejak awal pembelajaran dimulai.

Inkuiri di dalam kelas dapat dibawakan dalam banyak cara. Investigasi dapat dilakukan secara terstruktur oleh guru sehingga siswa memperoleh hasil yang diharapkan sesuai permasalahan yang diberikan.

Berikut ini adalah Standar Konten / Isi dari Inkuiri Ilmiah, dimana merupakan kemampuan dasar yang diperlukan dalam inkuiri ilmiah.

Tingkat Sekolah Dasar
  • Mengajukan pertanyaan tentang objek, organisme dan kejadian di lingkungan
  • Merencanakan dan melakukan penyelidikan sederhana
  • Menggunakan peralatan sederhana dan perangkat untuk mengumpulkan data dan memperkuat kepekaan
  • Menggunakan data untuk membangun penjelasan yang masuk akal
  • Mengkomunikasikan tentang hasil investigasi dan penjelasannya
Tingkat Sekolah Lanjutan Pertama
  • Mengidentifikasi pertanyaan yang dapat dijawab melalui penyelidikan ilmiah.
  • Merancang dan melakukan penyelidikan ilmiah.
  • Menggunakan alat dan teknik yang tepat untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menafsirkan data.
  • Mengembangkan deskripsi, penjelasan, prediksi, dan model menggunakan bukti.
  • Berpikir kritis dan logis untuk membuat hubungan antara bukti dan penjelasan.
  • Mengenali dan menganalisis penjelasan alternatif dan prediksi.
  • Mengkomunikasikan prosedur ilmiah dan penjelasannya.
  • Menggunakan matematika dalam semua aspek penyelidikan ilmiah.
Tingkat Sekolah Lanjutan Atas
  • Mengidentifikasi pertanyaan dan konsep yang membimbing penyelidikan ilmiah.
  • Merancang dan melakukan penyelidikan ilmiah.
  • Menggunakan teknologi dan matematika untuk meningkatkan penyelidikan dan komunikasi.
  • Merumuskan dan merevisi penjelasan ilmiah dan model menggunakan logika dan bukti.
  • Mengenali dan menganalisis penjelasan alternatif dan model.
  • Berkomunikasi dan mendukung argumentasi ilmiah.



Sumber : Inquiry and the National Science Education Standards: A Guide for Teaching and Learning
               http://www.nap.edu/catalog/9596.html



Model Pembelajaran Inkuiri


PENGERTIAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI

Pembelajaran inkuiri biasa disebut dengan model pembelajaran penemuan. Pembelajaran inkuiri membuat siswa dapat mencari dan menyelidiki suatu masalah dengan cara yang sistematis, kritis, logis, dan dianalisis dengan baik.

Model pembelajaran ini cocok imtuk pembelajaran IPA, karena siswa dituntut untuk meneliti suatu hal dengan lebih kritis. Guru hanya bertindak sebagai fasilitator yang membimbing siswa untuk menemukan permasalahan yang diberikan.

Model pembelajaran inkuiri ini sangat bagus dikembangkan dalam proses belajar mengajar. Model pembelajaran ini tidak hanya mengedepankan perkembangan intelektual siswa tetapi juga perkembangan emosional dalam memecahkan masalah dalam kelompok.

JENIS-JENIS PEMBELAJARAN DENGAN PENDEKATAN INKUIRI

Pendekatan inkuiri terbagi menjadi tiga jenis berdasarkan besarnya intervensi guru terhadap siswa atau besarnya bimbingan yang diberikan guru kepada siswanya. Adapun jenis pendekatan inkuiri tersebut adalah sebagai berikut :

1. Inkuiri Terbimbing

Pendekatan inkuiri terbimbing adalah pendekatan inkuiri saat guru membiming siswa melakukan kegiatan dengan memberi pertanyaan awal kepada siswa dalam suatu diskusi. Guru juga mempunyai peran yang aktif dalam menentukan permasalahan dan tahap-tahap pemecahannya.
Pendekatan inkuiri terbimbing digunakan bagi siswa yang kurang berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri. Dengan pendekatan ini, siswa belajar lebih berorientasi kepada bimbingan dan petunjuk dari guru, sehingga siswa mampu memahami konsep-konsep pelajaran.
Pada pendekatan inkuiri terbimbing, siswa dihadapkan pada tugas-tugas yang relevan untuk diselesaikan, baik melalui tugas kelompok maupun individual, agar dapat menyelesaikan masalah dan menarik suatu kesimpulan secara mandiri.

2. Inkuiri Bebas

Pendekatan inkuiri bebas ini digunakan oleh siswa yang telah berpengalaman belajar dengan pendekatan inkuiri. Hal tersebut dikarenakan didalam pendekatan ini, siswa seolah-olah bekerja sebagai seorang ilmuwan. Siswa pun diberi kebebasan secara mandiri, serta merancang prosedur atau langkah-langkah yang diperlukan. Selama proses itu, bimbingan dari guru sangat sedikit diberikan bahkan tidak diberikan sama sekali.

3. Inkuiri Bebas yang Dimodifikasi

Pendekatan inkuiri bebas yang dimodifikasi adalah kolaborasi atau modifikasi dari kedua pendekatan inkuiri terbimbing dan pendekatan inkuiri bebas. Meskipun demikian, permasalahan yang dijadikan topik untuk diselidiki tetap diberikan oleh guru dan mengarah pada kurikulum yang telah ada.
Pada pendekatan inkuiri ini, guru membatasi memberi bimbingan agar siswa berupaya terlebih dahulu secara mandiri, dengan harapan ia bisa menemukan sendiri penyelesaian permasalahannya, maka bimbingan dapat diberikan secara tidak langsung, dengan memberikan contoh-contoh  yang relevan dengan permasalahan yang dihadapi, atau melalui diskusi dengan siswa dalam kelompok lain.