Model pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau
pembelajaran dalam tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan
lain-lain (Trianto, 2012).
Siklus belajar 5E (learning cycle 5E) adalah salah satu model konstruktivis lengkap dalam kasus pembelajaran berbasis riset atau brainstorming yang
digunakan di dalam kelas (Campbell dalam Tuna & Kacar, 2013). Learning cycle 5E berpusat pada siswa (student centered) dengan kegiatan
yang memberikan dasar untuk observasi, pengumpulan data, analisis tentang
kegiatan, peristiwa, dan fenomena (Haribhai &
Dhirenkumar, 2012). Learning cycle 5E merupakan rangkaian tahap-tahap kegiatan (fase) yang
diorganisasi sedemikian rupa sehingga siswa dapat menguasai
kompetensi-kompetensi yang harus dicapai dalam pembelajaran dengan jalan
berperanan aktif(Fajaroh & Dasna, 2008; Wibowo et al., 2010).
Model pembelajaran siklus belajar 5E (learning cycle 5E) memotivasi siswa untuk masuk dalam topik melalui beberapa tahap pembelajaran dengan tujuan untuk
mengeksplorasi subjek, memberikan definisi pada pengalaman mereka,
mendapatkan informasi lebih rinci tentang pembelajaran mereka,dan untuk mengevaluasinya (Wilder & Shuttleworth dalam Hagerman, 2012; Tuna & Kacar, 2013).
Siklus belajar 5E (learning
cycle 5E) adalah model pembelajaran
konstruktivis yang menggabungkan antara hands-on, minds-on, dan penyelidikan ilmiah berbasis pedagogik (Balci et
al., 2006; Hagerman, 2012; Liu et
al., 2009). Berbeda dengan metode pengajaran tradisional yang mendominasikan instruksi langsung dalam menyampaikan informasi, siklus belajar 5E dengan pendekatan hands-on di mana siswa dapat mengeksplorasi konsep baru, mengevaluasi
kembali pengalaman masa lalu mereka, dan mengasimilasi atau mengakomodasi pengalaman baru dan
konsep ke dalam skema yang sudah ada (Hagerman, 2012).
Fase-fase pada model pembelajaran 5E adalah sebagai berikut :
- Engage (keterlibatan)
- Explore (menjelajah)
- Explain (menjelaskan)
- Elaborate (mengelaborasikan)
- Evaluate (mengevaluasi)
Berikut ini adalah contoh tayangan video dari kegiatan engagement.
Exploration, fase dimana guru memberikan pengalaman yang nyata bagi siswa. Siswa diajak terlibat secara langsung menyelidiki fenomena atau situasi yang terjadi. Siswa pada fase ini merancang dan melakukan eksperimen atau praktikum, melakukan pengujian hipotesis, serta melakukan pengumpulan data untuk memecahkan masalah yang diberikan oleh guru.
Contoh kegiatan explorasi :
Explanation, fase dimana perhatian siswa difokuskan pada aspek tertentu dari pengalaman mereka pada fase-fase sebelumnya. Siswa diberikan kesempatan untuk menunjukkan pemahaman konsep mereka, keterampilan proses, dan perilakunya. Siswa melakukan diskusi kelompok untuk menganalisis data / informasi yang dikumpulkan dari kegiatan pengamatan yang telah mereka lakukan, sehingga pemahaman konsep siswa muncul. Guru memberikan definidi formal dan penjelasan ilmiah.
Elaboration, fase ini memfasilitasi siswa untuk dapat menerapkan konsep yang telah mereka peroleh berdasarkan kegiatan yang telah mereka lakukan ke dalam situasi atau masalah yang baru. Masalah baru tersebut memiliki penyelesaian yang identik dengan apa yang dibahas sebelumnya. Selama fase ini juga siswa dapat dilibatkan kembali dalam kegiatan diskusi dan pencarian informasi.
Evaluation, fase dimana guru mencari tahu kualitas dan kuantitas ketercapaian pemahaman siswa terhadap topik yang telah mereka pelajarii. Fase ini dapat diwujudkan dalam metode formal atau informal. Guru mengajukan pertanyaan dan membuat siswa merespon secara lisan atau tulisan,
Hard Rock Hotel & Casino Toledo - Mapyro
ReplyDeleteGet directions, 파주 출장샵 reviews and information for Hard Rock Hotel & Casino 광명 출장샵 Toledo in 수원 출장마사지 Toledo, OH. Nearby 사천 출장샵 attractions; Location; Location; Location; Similar Restaurants; Similar Restaurants 서울특별 출장마사지